PELAIHARI, Kalteng
Maju.Com- Bangunan sebuah Madrasah di Desa Sungai Bakau, Kecamatan Kurau,
Kabupaten Tanah Laut (Tala), terancam gelombang pasang. Saat ini air laut
pasang sudah mencapai bangunan sekolah.
Kamis (05/12) malam, air laut menggenangi ruang kelas
mencapai ketinggian 50 sentimeter. Selain itu ketika air laut sudah turun, meninggalkan
sampah di sekitar halaman sekolah.
Madrasah Jami’atuddiniah Desa Sungai Rasau saat ini
mendidik 35 siswa, selain digunakan untuk kgiatan belajar dan mengajar, dua
ruang sekolahnya pada pagi hari digunakan siswa kelas 2 dan 3 SDN Sungai Bakau,
sementara ruang kelas mereka diperbaiki.
Menurut Kepala Desa Sungai Bakau, Basuri, pada pasang air
laut Kamis malam, air masuk sampai ke dalam kelas, sementara sampah dari laut
bertebaran di sekitar bangunan sekolah.
Menurut
Basuri kalau air laut pasang tidak diserta ombak tidak masalah, saat ini
terkadang air laut pasang disertai ombak besar dan angin kencang.
“Kami
khawatir pondasi banguan madrasah Bngunan terganggu akibat sering tergerus air
laut,” kata Kades Sungai Bakau melalui sambungan telepon, Jumat (6/12).
“Kami
berharap pihak terkait dapat segera mengatasi masalah ini, mengingat bangun
tersebut digunakan untuk kegiatan belajar sampai sore hari,” jelas Basuri.
Posisi
bangunan madrasah tersebut, sebelumnya cukup jauh dari garis pantai, namun
beberapa tahun terakhir sudah tidak ada batas dengan pantai.
Kawasan Desa
Sungai Bakau, merupakan salah satu desa di Tala yang berada tepat di bibir
pantai, kalau ada gelombang pasang air laut langsung masuk sampai pemukiman dan
meninggalkan sampah di halaman rumah warga serta jalan lingkungan.
Pada
penghujun 2024 ini, selain kawasan Desa Sungai Bakau di Kecamatan Kurau,
gelombang pasang juga mengancam beberapa desa di pesisir Tala, seperti di
Kecamatan Kintap, Jorong, Panyipatan dan Takisung. (zkl/foto:
ist)